STEVANI On Social Media

Monday, August 6, 2018

Sistem Informasi Pemasaran dan Riset Pemasaran

Riset pemasaran
Bank dapat melakukan riset pemasaran sendiri atau meminta konsultan penelitian dari luar bank misalnya dari Perguruan Tinggi atau dari Perusahaan Riset.
Adapun proses atau tahapan dalam riset pemasaran adalah sebagai brkt :
(1). Menetapkan masalah yang dihadapi dan tujuan pemasaran yang akan dijalankan.
(2). Mengembangkan rencana riset, dengan cara :
  1. Menentukan kebutuhan informasi yang spesifik.
  2. Mengumpulkan informasi sekunder 
  •  Informasi umum bagi bank : (1) sumber dari statistik pemerintah yang dapat memberikan informasi tentang kebiasaan berbelanja, perubahan gaya hidup, trend ekonomi dan industri; (2) Asosiasi perdagangan; (3) Kamar Dagang dan Industri (KADIN); (4) Publikasi kuangan dan perdagangan; (5) Studi riset dan media masa; (6) Informasi dari bank/ perusahaan lain; (7) Internet
  • Informasi khusus bagi bank : (1)   Laporan keuangan bank-bank yang diumumkan; (2) Laporan BI mengenai posisi masing-masing bank; (3) Daftar Peringkat bank menurut besarnya aktiva, laba dibanding dengan aktiva beresiko; (4) Permohonan khusus ke cabang BI di wilayah bank yang bersangkutan tentang volume giro, desposito dan pinjaman dari bank-bank yang beroperasi di wilayah tersebut.
3.  Mengumpulkan informasi primer, dimana informasi ini langsung diperoleh dari sumbernya atau dari objek yang diteliti. Misalnya (1) Penyelidikan pribadi; (2) Penelitian pasar ; (3) Informasi Pasar yang tidak formal dari berbagai sumber tangan pertama; (4) Riset Iklan; (5) Analisis catatan-catatan internal.
(3). Mengimplementasikan rencana riset yang sudah disusun
(4). Menginterpretasikan dan melaporkan hasil riset yang telah dilakukan
(5). Analisis informasi yang sudah diperoleh
(6). Mendistribusikan informasi kepada berbagai pihak yang berkepentingan terhadap hasil riset yang dilakukan 

Dalam prakteknya paling tidak ada 3 macam metode riset yang sering digunakan :

  1. Observasi, melalui pengamatan langsung ke lapangan. Misalnya Kita ingin mengetahui perilaku nasabah dalam antrian, maka kita dapat melihat gerak-gerik nasabah selama beberapa hari di suatu bank. Keuntungan metode ini dapat melihat secara langsung perilaku nasabah selama mengantri. Namun cara ini diperlukan kesabaran yang tinggi untuk menunggu dan mengamati gerak-gerik nasabah yang diinginkan.
  2. Wawancara, merupakan tindakan untuk melakukan  pembicaraan secara langsung dengan responden atau nasabah (bertatap muka). Misalnya menanyakan tentang keinginan akan bentuk produk, warna, tingkat suku bunga, biaya administrasi, hadia, dll atau dapat menanyakan juga tentang kelemahan produk-produk kita dibandingkan pesaing. Cara ini memakan waktu dan biaya yang cukup besar. Cara ini juga diperlukan tenaga ahli yang pandai mengambil hati responden dan pandai bicara, karena berhubungan dengan responden terkadang sangat sensitif.
  3. Kuesioner, merupakan metode dengan cara mengajukan formulir pertanyaan kepada responden atau nasabah yang diinginkan. Nasabah dapat menjawab pertanyaan tanpa adanya tekanan dari pihak periset. Dalam formulir ink dijelaskan cara-cara menjawab pertanyaan. Cara ini merupakan cara yang paling murah yang bisa dilakukan kepada banyak orang, namun cara ini memiliki kelemahan karena terkadang responden menjawab seenaknya.

No comments:

Post a Comment