STEVANI On Social Media

Tuesday, July 24, 2018

DISTRIBUSI FREKUENSI

Seringkali data yang terkumpul tersedia dalam jumlah besar sehingga kita sulit memahaminya. Untuk mempermudah pemahaman kita perlu adanya pengelompokkan data. Pengelompokkan data dilakukan dengan mendistribusikan data dalam kelas atau selang dan menetapkan banyaknya nilai yang termasuk di dalam setiap kelas yang disebut Frekuensi kelas. Suatu pengelompokan atau penyusunan data menjadi tabulasi data yang memakai kelas-kelas data dan dikaitkan dengan masing-masing frekuensinya disebut distribusi frekuensi/ tabel frekuensi.
Tabel tersebut berarti kolom pertama yaitu tinggi badan memiliki 8 kelas (salah satunya 151-153). Sedangkan kolom ke-2 berisi frekuensi dari masing-masing kelas (tinggi badan). Yang artinya contoh kelas pertama tinggi badan 151-153 berjumlah 3 orang. Lambang yang menyatakan kelas seperti 151-153 disebut selang kelas (interval kelas). Susunan data pada tabel tersebut sering disebut data berkelompok.
Kelebihannya adalah kita mempunyai gambaran menyeluruh secara jelas mengenai data yang kita miliki. Akan tetapi, kekurangannya adalah rincian data atau informasi awal menjadi hilang sehingga data berkelompok menjadi semu / tidak nyata.

LIMIT KELAS, BATAS KELAS, NILAI TENGAH, DAN LEBAR KELAS
Nilai terkecil dan terbesar pada setiap kelas disebut limit kelas/tepi kelas. Pada tabel yaitu 151-153, nilai 151 disebut limit bawah kelas dan nilai 153 disebut limit atas kelas, dan seterusnya.
Sesungguhnya data 151-153 mencakup didalamnya tinggi badan 150,5 sampai 153,5 sehingga 150,5 dan 153,5 disebut batas kelas. Nilai 150,5 disebut batas bawah kelas dan 153,5 disebut batas atas kelas. Demikian seterusnya batas dari kelas 154-156 adalah 153,5-156,5 . . .
Nilai tengah antara batas bawah dengan batas atas kelas disebut nilai tengah kelas. Seperti kelas 151-153 nilai tengahnya 152. Secara matematis tertulis sebagai berikut :

BACA JUGA :

No comments:

Post a Comment