STEVANI On Social Media

Sunday, August 26, 2018

Akuntansi Dasar II // Kas Kecil

Kas kecil disediakan untuk melakukan pengeluaran kas dalam jumlah yang relative kecil seperti ; biaya taksi, pembelian alat tulis dan sebagainya, agar tidak memboros waktu dan tidak perlu menarik check yang banyak untuk pengeluaran dalam jumlah yang kecil. Pengoperasian dana kas kecil disebut sistem imprest (sistem dana tetap), yang meliputi 3 tahapan yaitu :

  1. Penetapan dana kas kecil
  2. Pembayaran melalui dana kas kecil
  3. Pengisian kembali dana kas kecil
Dalam hal ini terdapat pihak pemegang kas, dan pihak pemegang kas kecil.
Perolehan dana untuk membentuk dana kas kecil, perusahaan menarik selembar check yang diserahkan kepada kasir sebesar jumlah yang ditetapkan. Jadi dana kas kecil diperoleh dari kas perusahaan.
Contoh
Pada tanggal 1 Januari, PT Nusantara menetapkan untuk membentuk dana kas Kecil sebesar Rp100.000,00 maka penulisan jurnal yang dibuat sebagai berikut :
Jurnal kas kecil
Jurnal
Setelah Tanggal 1 Februari, saldo dana kas kecil yang tersisa sebesar Rp2.000,00 , maka pemegang kas kecil harus membuat laporan kas kecil yang disertai dengan jurnal . Sebagai berikut :
Jurnal pengeluaran kas kecil
Maka jurnalnya sebagai berikut :

Pengisian kembali kas kecil
Dikarenakan saldo kas kecil tersisa Rp2.000,00 maka untuk dana kas kecil pada bulan berikutnya (Februari) ditambahkan Rp90.000,00 untuk melengkapi dana kas kecil setiap bulan yaitu Rp100.000,00

Pembayaran melalui kas kecil.
Setiap pengeluaran dana dari kas kecil, harus dilakukan dengan mengisi dokumen yang disebut bukti pengeluaran kas kecil.
Pembayaran melalui kas kecil. Bukti pengeluaran kas kecil

Dokumen ini harus ditandatangani oleh pihak yang menerima kas kecil dan kasir kas kecil.

No comments:

Post a Comment