STEVANI On Social Media

Friday, February 8, 2019

Kisah "Malaikat dengan Tiga Orang Yahudi", Inspirasi Hidup

Bersyukur atas Kesuksesan yang Diraih, Jauhi Sikap Sombong

Tidak ada kesuksesan yang diraih dalam semalam. Tentu sebuah kesuksesan membutuhkan sentuhan perjuangan yang penuh lika-liku. Dalam meraih kesuksesan setiap orang perlu belajar, salah satunya belajar dari kisah orang lain.
Yuk simak!


Kisah Malaikat dengan Tiga Orang Yahudi

Ada dua perkara amat penting yang harus disadari saat kita mengejar kesuksesan di dunia ini. Yang pertama adalah kerja keras dan kedua adalah berdoa kepada Tuhan agar apa yang kita inginkan tercapai. Sesungguhnya apa yang ada di muka bumi ini semuanya adalah milik Tuhan yang Maha Esa, yang diberikan kepada siapa pun yang kepadanya Ia berkenan.

Simak Kisah!
Suatu hari Allah ingin menguji tiga orang Yahudi yang menderita penyakit yang berbeda-beda. Seorang menderita penyakit kusta, seorang menderita botak di kepala, dan seorang lagi buta. Allah mengutus seorang malaikat yang menyamar sebagai orang kaya dan mendatangi si penderita kusta dengan bertanya, "Hal apakah yang paling engkau inginkan?", Si penderita kusta menjawab, "Aku sangat menginginkan kulit yang bagus dan halus serta sembuh dari penyakit kusta yang membuat orang membenciku." Malaikat itu mengusap tangan si penderita kusta dan seketika itu juga sembuhlah penyakitnya. Kulitnya menjadi putih bersih dan halus.

Kemudian malaikat bertanya lagi, "Harta apa yang paling engkau inginkan?" "Unta", jawabnya. Maka malaikat memberinya seekor unta yang sedang mengandung, sambil berkata, "Semoga Allah memberkatimu dengan pemberian ini".

Kemudian sang malaikat pergi menemui si botak dan bertanya, "Hal apakah yang paling engkau inginkan?" Si botak menjawab," Rambut yang bagus dan kepalaku tidak lagi botak sehingga orang-orang tidak akan menghinaku lagi". Sang malaikat mengusap tangan di kepalanya seketika itu juga tumbuhlah rambut yang bagus menghias kepalanya. Malaikat itu bertanya lagi, "Harta apa yang paling kau inginkan?" Dia menjawab, "sapi". Sang malaikat memberinya seekor sapi yang sedang mengandung sambil berkata, "Semoga Allah memberkatimu dengan pemberian ini". 

Setelah itu, sang malaikat mendatangi si buta dan bertanya, "Hal apakah yang paling kau inginkan?" Si buta menjawab, "Aku ingin Allah mengembalikan penglihatanku agar alu bisa melihat alam sekitar". Lalu malaikat mengusap tangannya di mata si buta dan Allah pun mengembalikan penglihatannya. Kemudian malaikat bertanya, "Harta apa yang paling kau inginkan?" Si buta menjawab, "Kambing yang sedang mengandung". Dan Allah pun mengabulkan keinginannya.

Sekian tahun telah berlalu, masing-masing dari ketiga hewan tersebut telah beranak pinak dan si pemilik yang dulunya miskin kini telah menjadi kaya serta memiliki padang gembala khusus bagi hewan-hewan tersebut.

Suatu hari, sang malaikat kembali mendatangi mereka satu per satu dengan menyamar sebagai penderita kusta untuk menemui si penderita kusta yang telah sembuh. Ia berkata sambil mengiba, "Tuan, aku sangat menderita dan kehabisan bekal perjalanan. Aku tidak bisa hidup sekarang kecuali atas pertolongan Allah. Aku memohon kepadamu atas nama Allah yang telah menganugerahi warna kulit yang bagus dan harta berupa unta, berilah aku bekal untuk meneruskan perjalananku." Si bekas penderita kusta tadi mencela, "Banyak sekali permintaanmu!"
Sang malaikat lantas berkata, "Rasanya aku mengenalmu. Bukankah engkau dulu si penderita kusta yang kafir dan dikucilkan orang-orang, lalu Allah menyembuhkanmu dan memberimu harta sepasang unta." Dengan sombongnya si penderita kusta berkata, "Aku kaya karena mewarisi kekayaan ini dari seorang kaya yang lain dan aku berusaha keras membuat unta ini berkembang biak." Sang malaikat menimpali, " Sekiranya engkau berbohong, Allah akan mengembalikanmu seperti dahulu."

Kemudian sang malaikat mendatangi si botak yang telah dikaruniai rambut indah dengan menyamar sebagai orang botak. Dia mengucapkan hal yang sama seperti yang dikatakannya kepada mantan penderita kusta tadi. Si botak menjawab dengan jawaban yang sama seperti penderita kusta. Lalu malaikat berkata, "Seandainya engkau berdusta, Allah akan mengembalikan seperti dahulu."

Selepas itu, sang malaikat mendatangi si buta dengan menyamar sebagai orang buta, "Tuan, aku ini seorang ibnu sabil yang malang dan kehabisan bekal untuk meneruskan perjalananku. Aku bisa hidup sekarang ini semata-mata atas pertolongan Allah. Aku memohon kepadamu atas nama Allah yang telah mengembalikan penglihatanmu serta memberi harta berupa kambing, berilah aku bekal untuk meneruskan perjalananku." Si buta menjawab, "Sesungguhnya, dahulu aku juga seorang buta, lalu Allah mengembalikan penglihatanku, maka ambilah apa yang engkau inginkan dan tinggalkan apa yang tidak engkau kehendaki. Aku tidak keberatan angkau mengambil sesuatu demi kepentingan Allah yang Maha Esa, karena Dia-lah yang telah menganugerahkan semua harta milikku ini. Sang malaikat menjawab, "Milikilah hartamu itu! Sesungguhnya aku hanya ingin menguji tingkat kesyukuranmu. Allah telah meridhoimu dan murka dengan kedua temanmu (si penderita kusta dan si botak)."

Sewaktu kita dikaruniai kesuksesan dan kekayaan oleh Allah, jangan sesekali kita menganggap semua itu adalah hasil usaha kita semata. Sesungguhnya semua adalah milik Allah yang dianugrahkan atas kerja keras dan doa. Apabila kita didatangi oleh mereka yang membutuhkan, kiranya dapat berbagi milik Allah bersama mereka.

Post by Stevani Manuhutu

No comments:

Post a Comment