STEVANI On Social Media

Tuesday, April 28, 2020

Intervensi untuk Pengembangan Ekonomi- multiplier effect


INTERVENSI UNTUK PENGEMBANGAN EKONOMI
Multiplier Effect

Dampak ekonomi berantai disebut sebagai multiplier effect atau efek multiplier. Suatu investasi sebesar satu juta rupiah, dalam jangka panjang akan menghasilkan pendapatan yang totalnya bukan hanya satu juta rupiah saja, tetapi beberapa kali lipat dari itu. Dengan demikian maka investasi tersebut membuat efek atau dampak yang berlipat-ganda , atau efek multiplier.



Di Negara-negara yang kecendrungan tingkat tabungan dan kenaikan tingkat tabungan akibat peningkatan pendapatannya tinggi, maka pengurangan pajak diperkirakan akan lebih banyak meningkatkan tabungan daripada konsumsi7, terutama dalam masyarakat yang pendapatan per kapitanya sudah tinggi sehingga dengan pendapatan yang ada semua kebutuhan dasar telah terpenuhi. Peningkatan tabungan berarti bahwa dana yang tersedia, melalui berbagai saluran, untuk investasi produktif (dalam usaha baru, pabrik baru, dan sebagainya) akan meningkat. Sebagaimana diuraikan sebelumnya, peningkatan investasi ini akan menimbulkan efek multiplier. Lagi-lagi, argument ini didasarkan pada asumsi bahwa investasi yang dilakukan oleh swasta akan menimbulkan efek multiplier yang lebih besar daripada investasi yang dilakukan oleh pemerintah dalam jumlah yang sama dalam hubungan ini maka perlu dikemukakan bahwa memang menurut pandangan dari kebanyakan ahli, sector swasta dapat menghasilkan efek multiplier yang lebih besar daripada pemerintah karena operasi sector swasta dipandang lebih efisien daripada pemerintah8.

7 ilmu ekonomi menyebutnya sebagai marginal propensity to save, yang pada hakikatnya adalah besarnya kenaikan atau penurunan tingkat tabungan akibat peningkatan atau penurunan pendapatan sebesar satu unit.
8 argumen terkuat bagi swastanisasi BUMN dan peranserta swasta dalam pelayanan pemerintah adalah memang karena sector swasta dalam kebanyakan kasus beroperasi lebih efisien, sehingga dapat diperoleh penghematan dari operasi pelayanan atau BUMN yang dikelola oleh swasta, yang akhirnya menghasilkan keuntungan yang lebih besar atau harga jual produk yang lebih rendah.

INTERVENSI UNTUK PENGEMBANGAN EKONOMI

Argument bagi pengurangan pajak pemerintah masih ada lagi. Pertama, pengurangan pajak yang mengakibatkan meningkatnya disposable income dipercaya akan merangsang sector swasta dan para manajer perusahaan yang berpendapatan tinggi untuk meningkatkan kegiatannya (untuk memperoleh keuntungan yang lebih tinggi lagi), sehingga akan meningkatkan pendapatan nasional secara keseluruhan. Apabila Anda berpendapatan tinggi, namun sebagian besar pendapatan Anda diambil pemerintah dalam bentuk pajak, maka semangat Anda dalam meningkatkan pendapatan akan lebih sedikit. Kedua, pengurangan pajak yang mengakibatkan peningkatan konsumsi akan secara langsung merangsang peningkatan permintaan akan barang, yang pada gilirannya akan merangsang peningkatan produksi, baik melalui investasi dalam perluasan pabrik ataupun pembangunan pabrik baru, yang kedua-duanya mengakibatkan penambahan kapasitas produksi dan menambah lapangan kerja. Ketiga, pengurangan pajak akan dapat meningkatkan tabungan bagi golongan berpendapatan sedang ke atas yang konsumsinya tidak dapat ditingkatkan lagi, dan tabungan ini kemudian akan dapat disalurkan oleh institusi depositori (bank dan lembaga keuangan lainnya) ke dalam investasi9, dengan asumsi bahwa tujuan mereka adalah memaksimalakan keuntungan dari dana yang ada.

9 tabungan atau deposito kita di bank akan disalurkan menjadi kredit bank kepada pengusaha yang akan melakukan investasi; uang hasil penjualan saham dan obligasi dipergunakan oleh perusahaan penerbitnya untuk investasi; atau pemilik uang sendiri melakukan investasi dengan mendirikan perusahaan.



INSPIRASI : Buku “Pembangunan Daerah Mendorong PEMDA Berjiwa Bisnis” Oleh Ir. Sussongko Suhardjo , MSc, MPA, PhD, Jakarta : Panta Rei, 2006.

No comments:

Post a Comment