INTERVENSI UNTUK PENGEMBANGAN EKONOMI
ARTIKEL TERKAIT : Intervensi Untuk Pengembangan Ekonomi- Multiplier Effect
Bertolak dari persamaan
ARTIKEL TERKAIT : Intervensi Untuk Pengembangan Ekonomi- Multiplier Effect
Bertolak dari persamaan
Y = C + I + G + X - M
Untuk
meningkatkan pendapatan nasional (Y), maka komponen-komponen pengeluaran harus
ditingkatkan terlebih dahulu. Yang terbaik, jika semua komponen
pengeluaran dapat ditingkatkan secara bersama-sama, sehingga dampak positifnya
terhadap pendapatan nasional menjadi optimal. Namun pada umumnya, tidak semua
komponen pengeluaran dapat ditingkatkan sekaligus. Biasanya, peningkatkan
pengeluaran suatu komponen justru menyebabkan penurunan pada komponen lainnya.
Contohnya adalah di Amerika Serikat pada
masa pemerintahan partai Republik atau di Inggris pada masa pemerintahan partai
Konservatif yang beraliran laissez faire,
pemerintah selalu berusaha untuk mengurangi peranan pemerintah dan mendorong
perluasan sector swasta, antara lain dengan melakukan swastanisasi Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) dan membatasi anggaran pendapatan dan belanja pemerintah.
Pengurangan peran, dan dengan demikian juga anggaran
pemerintah, akan mengakibatkan berkurangnya pajak, bea cukai, dan kewajiban
lain yang harus dibayarkan oleh warga Negara kepada pemerintahnya. Karena
kewajiban membayar pajak berkurang, maka bagian dari pendapatan warga Negara
yang dapat dibelanjakan (disposable
income) menjadi meningkat, dan ini akan disalurkan oleh warga Negara yang
bersangkutan menjadi peningkatan konsumsi dan atau peningkatan tabungan. Yang
dituju memang adalah dengan berkurangnya pendapatan dan pengeluaran pemerintah
(G menurun), maka investasi dan tabungan (I) serta konsumsi (C) akan meningkat.
Karena “bakat” masyarakat suatu Negara untuk menabung pada hakikatnya adalah
relative tetap5, maka tidak terlalu mudah bagi suatu pemerintah
untuk menaikkan tingkat tabungan nasionalnya. Karena itu maka investasi dan
tabungan (I) dapat disumsikan relative rtetap, sehingga dengan berkurangnya
pendapatan dan pengeluaran pemerintah, konsumsilah yang diperkiraka meningkat ,
dan memang inilah yang dicari.
Argument ini memang menekankan pentingnya peningkatan
konsumsi untuk mendorong peningkatan pendapatn nasional. Apabila dalam kasus
Indonesia sebagaimana di atas, penurunan konsumsi menyebabkan suatu dampak
berantai (efek multiplier) yang akhirnya menyebabkan pendapatan nasional menurun,
maka sebaliknya, peningkatan konsumsi akibat dikuranginya pajak diperkirakan
akan menimbulkan suatu dampak berantai yang akhirnya akan menyebabkan pendapatan nasional meningkat.
Sudag barang tentu argument ini didasarkan pada asumsi bahwa efek multiplier yang diakibatkan oleh
penambahan sejumlah dana pada pengeluaran untuk konsumsi adalah lebih besar
daripada efek multiplier yang
diakibatkan oleh pengurangan sejumlah dana yang asma pada belanja pemerintah.
5 Masyarakat Negara-negara Barat umumnya dikenal sebagai
masyarakat yang tidak suka menabung, sehingga tingkat tabungan nasionalnya
rendah. Masyarakat Negara-negara Asia, di lain pihak, umumnya cenderung
dipandang sebagai masyarakat yang suka
hidup hemat dan menabung , sehingga tingkat tabungan nasionalnya rata-rata
relative tinggi. Ini berkaitan dengan tingkat pendapatan masyarakat itu pada
suatu waktu: apabila pendapatan rendah, semua pendapatan akan habis
terkonsumsi. Tingkat tabungan tertinggi di dunia adalah di Jepang dan Korea.
INSPIRASI : Buku “Pembangunan Daerah Mendorong PEMDA Berjiwa
Bisnis” Oleh Ir. Sussongko Suhardjo , MSc, MPA, PhD, Jakarta : Panta Rei, 2006.
No comments:
Post a Comment