EKONOMI PADA SKALA MAKRO
HALAMAN SEBELUMNYA
HALAMAN SEBELUMNYA
Tabel 2.1. memperlihatkan bahwa antara tahun 1996 dan 1997
konsumsi nasional meningkat dari Rp257 triliun menjadi Rp277 triliun, investasi
nasional meningkat dari Rp126,9 triliun menjadi Rp139,1 triliun, ekspor
meningkat dari Rp112,4 triliun menjadi Rp139,1 triliun, ekspor meningkat dari
Rp112,4 triliun menjadi Rp121,2 triliun, dan impor juga meningkat dari Rp121,9
triliun menjadi Rp139,8 triliun. Akibat dari peningkatan-peningkatan itu maka
pendapatan nasional meningkat meningkat dari Rp413,8 triliun menjadi Rp433,2
triliun. Karena angka-angka ini merupakan angka harga tetap (artinya penurunan
mata uang akibat inflasi sudah diperhitungkan sebelumnya), maka peningkatan ini
secara nasional benar-benar terjadi.
Sebagaimana kita ketahui, krisis ekonomi mulai berlangsung
sejak pertengahan 1997, dan dampaknya terasa pada angka-angka pendapatan
nasional tahun berikutnya, yaitu tahun 1998. Kita lihat bahwa antara tahun 1997
dan 1998, konsumsi nasional menurun dari Rp277,1 triliun menjadi Rp259,6
triliun, anggaran pemerintah menurun dari Rp31,7 triliun menjadi Rp26,8
triliun, dan investasi nasional menurun dari Rp139,1 triliun menjadi Rp93,6
triliun. Kemudian akibat depresiasi nilai rupiah (atau apresiasi nilai valuta
asing), maka harga barang-barang di luar negeri menjadi tinggi dalam
perhitungan rupiah. Akibatnya maka produk yang dihasilkan oleh ekonomi kita
menjadi murah dalam hitungan dolar, dan akibatnya lagi maka produk kita bisa
bersaing di luar negeri. Ini yang menyebabkan ekspor kita pada masa krisis
justru meningkat dari Rp121,2 triliun pada tahun 1997 menjadi Rp134,7 triliun
pada tahun 1998. Sebaliknya, akibat naiknya nilai US dolar maka harga
barang-barang dari luar negeri menjadi lebih mahal dalam hitungan rupiah,
sehingga volume impor (sebenarnya juga akibat LC yang dikeluarkan oleh
bank-bank nasional kita tidak dihargai oleh Negara lain sehingga impor,
termasuk impor bahan baku, mejadi terhambat) menjadi berkurang dari Rp139,8
triliun pada tahun 1997 menjadi Rp132,4 triliun pada tahun 1998.
HALAMAN 1 2 3 4
HALAMAN 1 2 3 4
No comments:
Post a Comment