EKONOMI PADA SKALA MAKRO
HALAMAN 1 2 3 4
Penurunan konsumsi tersebut juga mempunyai beberapa dampak
tidak langsung. Pertama, akibat dari
terganggunya kegiatan poduksi4, maka kapasitas produksi terpasang
(yang terkandung dalam pabrik, mesin, dan sebagainya) menjadi
tidak terpakai sepenuhnya atau tidak sama sekali, sehingga terdapat kapasitas
produksi berlebih (idle capacity).
Karena kapasitas produksi sudah berlebih, maka investasi dalm pabrik-pabrik
baru untuk menambah kapasitas produksi juga tidak mengkin dilakukan. Ini
terlihat dari sangat menurunya kegiatan penanaman modal asing dan penanaman
modal dalam negeri. Bahkan pabrik yang sudah adapun diusahakan untuk dijual,
apabila masih ada yang mau membeli. Kedua,
karena pendapatan masyarakat dan terutama sector swasta menurun akibat
berkurangnya kegiatan produksi dan distribusi, maka pendapatan pemerintah dari
pajak juga berkurang. Akibatnya maka belanja pemerintah juga berkurang secara
keseluruhan.
Jadi kita lihat bahwa penurunan daya beli masyarakat, yang
secara langsung menurunkan konsumsi, juga berakibat negative terhadap komponen-komponen
pendapatan atau pengeluaran nasional lainnya. Investasi dan tabungan menurun
tajam, pendapatan dan belanja pemerintah berkurang. Karena hampir semua
komponen pengeluaran menurun, dan terjadilah resesi ekonomi. Ini terlihat dari
penurunan angka-angka statistic pendapatan nasional menurut kategori
pengeluaran antara tahun 1997 dan 1998, sebagaimana terlihat pada tabel berikut
:
HALAMAN 1 2 3 4
4 Sebenarnya terganggunya proses produksi dalam
negeri kita disebabkan oleh beberapa factor. Pertama, modal kerja yang biasanya dipinjam oleh para produsen dari
bank, saat itu tidak dapat diperoleh karena bank-bank sendiri sedang mengalami
kesulitan dank arena suku-bunga kredit bank telah menjadi sangat tinggi
sehingga tidak layak untuk membiayai produksi. Kedua, karena keuntungan yang bisa diperoleh dari pasar uang
diperkirakan lebih tinggi dan lebih aman daripada keuntungan dari kegiatan
produksi, maka kebanyakan produsen memilih menghentikan kegiatan produksi dan
memaikan uangnya dalam pasar uang (deposito suku bunganya pernah mencapai 60%).
Ketiga, bahan baku produksi yang
biasa diimpor dari luar negeri menjadi hilang karena para pemasok luar negeri
dan bankirnya tidak mempercayai letter of
credit (LC) yang dikeluarkan oleh bank-bank kita, padahal LC mutlak
diperlukan bagi pelaksanaan impor.
INSPIRASI : Buku “Pembangunan Daerah Mendorong PEMDA Berjiwa
Bisnis” Oleh Ir. Sussongko Suhardjo , MSc, MPA, PhD, Jakarta : Panta Rei, 2006.
No comments:
Post a Comment