STEVANI On Social Media

Tuesday, September 29, 2020

Bioteknologi Konvensional

 


Bioteknologi Konvensional (tradisional)

Bioteknologi konvensional menggunakan teknik dan peralatan yang sederhana. Bioteknologi ini memanipulasi pada kondisi lingkungan dan media tumbuh (substrat). Makhluk hidup yang digunakan dalam bioteknologi konvensional belum mengalami rekayasa genetika. Jika pun ada, rekayasa yang dilakukan bersifat sederhana dan perubahan bahan genetic yang dihasilkan tidak tepat sasaran. Sebagai contoh pada proses pencairan bibit unggul melalui radiasi akan menghasilkan anakan dengan sifat-sifat yang baru yang tidak dapat diramalkan sebelumnya.

Kelebihan bioteknologi konvensional, yaitu :

  1. Biaya relative murah
  2. Teknologi relative sederhana
  3. Pengaruh jangka panjang biasanya sudah diketahui

Kelemahan bioteknologi konvensional, yaitu :

  1. Tidak dapat mengatasi ketidaksesuaian genetic
  2. Hasil tidak dapat diperkirakan sebelumnya
  3. Memerlukan waktu relative lama
  4. Perbaikan genetika tidak terarah

Contoh penerapan bioteknologi konvensional

  • Seleksi

Seleksi adalah cara yang dilakukan manusia secara konvensional untuk memilih sifat terbaik dari beberapa individu tanaman atau hewan yang dipelihara. Harapannya melalui cara ini, manusia memperoleh manfaat yang lebih banyak

  • Hibridisasi

Hibridisasi adalah perkawinan silang antara 2 individu tanaman atau hewan dengan sifat-sifat yang diinginkan manusia untuk tujuan memperbaiki keturunan.

Contoh hibridisasi dibidang perternakan :

  1. Persilangan murni (pure breeding) adalah jantan dan betina yang disilangkan dalam bangsa yang sama
  2. Persilangan dalam (inbreeding) adalah jantan dan betina yang disilangkan masih dalam hubungan kekeluargaan.
  3. Persilangan luar (cross breeding) adalah jantan dan betina yang disilangkab berbeda bangsa tetapi mempunyai darah murni. Tujuan persilangan untuk membentuk ras baru. Contoh sapi Brahman disilangkan dengan Shorthern Santa Gertrudis dan Sapi Brahman disilangkan dengan Angus Brangus.
  4. Persilangan “Upgrading” adalah jantan yang telah diketahui kualitasnya disilangkan dengan betina setempat.

Contoh hibridisasi dibidang pertanian :

Tanaman hasil persilangan yakni ; Padi Bongowonto, Mahakam.

Contoh hibridisasi dibidang pangan : pembuatan tempe, pembuatan oncom

No comments:

Post a Comment