STEVANI On Social Media

Monday, October 15, 2018

Akuntansi Dasar II. AKTIVA TETAP

Aktiva tetap adalah sumber daya yang memiliki empat karakteristik yaitu :

  1. Berwujud atau tidak berwujud
  2. Digunakan dalam operasi perusahaan
  3. Mempunyai masa manfaat jangka panjang
  4. Tidak dimaksudkan untuk diperjual belikan.
Contoh kasus
Mesin TIK pada sebuah toko peralatan kantor adalah barang dagang, karena disini perusahaan membeli peralatan kantor untuk dijual kembali sebagai barang dagang. Akan tetapi jika perusahaan membeli mesin TIK untuk digunakan dalam operasi perusahaan, maka mesin TIK tersebut digolongkan sebagai aset tetap.

Aktiva biasanya digolongkan menjadi 4 kelompok :
  1. Tanah, meliputi tanah yang digunakan sebagai tempat berdirinya gedung-gedung perusahaan dan fasilitas perusahaan lainnya.
  2. Perbaikan tanah, sebagai contoh jalan-jalan dilokasi perusahaan yang dibangun perusahaan, tempat parkir, pagar, dan saluran air bawah tanah.
  3. Gedung, meliputi gedung yang digunakan untuk kantor, toko, pabrik, gudang, dan bangunan gedung lainnya.
  4. Peralatan, seperti peralatan kantor, peralatan pabrik, mesin-mesin, kendaraan, dan mebel.
Penentuan Biaya Perolehan Aset/ Aktiva Tetap
Biaya perolehan meliputi semua pengeluaran yang diperlukan untuk mendapatkan aset, dan pengeluaran-pengeluaran lain hingga aset siap untuk digunakan.
Biaya perolehan diukur dengan kas yang dibayarkan pada suatu transaksi secara tunai. Dalam hal aset tidak dibayar dengan kas, maka harga perolehan ditetapkan sebesar nilai wajar dari aktiva tetap yang diperoleh atau yang diserahkan berdasarkan bukti atau data yang tersedia.

Tanah
Perusahaan membeli tanah sebagai lahan yang akan dipergunakan untuk membangun pabrik/ kantor dan keperluan perusahaan lainnya. Biaya perolehan tanah meliputi:
  1. Harga beli tunai tanah
  2. Biaya balik nama
  3. Komisi perantara
  4. Pajak/ pungutan lain yang harus dibayar oleh pembeli.
Contoh kasus
Sebuah perusahaan membeli sebidang tanah dengan harga tunai Rp100.000.000,00. Diatas tanah tersebut terdapat sebuah gedung tua yang harus dibongkar dengan biaya bersih sebesar Rp6.000.000,00 (Pengeluaran sesungguhnya Rp7.500.000,00 dikurangi hasil penjualan sisa bongkaran Rp1.500.000,00). Biaya balik nama Rp2.000.000,00 dan komisi perantara Rp8.000.000,00. Berdasarkan data tesebut, biaya perolehan tanah akan menjadi :

TANAH

Harga tunai tanah
Pembongkaran gudang (bersih)
Biaya balik nama
Komisi perantara
Rp 100.000.000,00
6.000.000,00
2.000.000,00
8.000.000,00
Biaya perolehan tanah
Rp116.000.000,00

JURNAL

Aug. 1
Tanah
Kas
(Untuk mencatat pembelian tanah)
Rp116.000.000

Rp116.000.000

Perbaikan Tanah
Misalnya diatas tanah yang terletak di halaman dan seputar perusahaan dibuat jalan masuk, tempat parkir kendaraan, pagar halaman, pertanaman dan saluran pembuangan air hujan.
JURNAL

Aug. 1
Perbaikan tanah
Kas

xxx

xxx


Gedung
Gedung adalah fasilitas bangunan yang digunakan dalam operasi perusahaan. Apabila gedung dimiliki melalui pembelian, maka biaya perolehannya meliputi harga beli, biaya notaris, dan komisi perantara. Namun jika gedung dibangun sendiri, maka biaya perolehannya meliputi semua pengeluaran untuk membuat gedung, termasuk pembuatan saluran listrik dan air.

Peralatan
Misalnya mesin pabrik, peralatan kantor, kendaraan bermotor, mebel dan sebagainya.
Contoh :
Pada bulan Januari 1992, PT Pangorango membeli sebuah truk dengan harga tunai Rp120.000.000,00. Pengeluaran lainnya adalah pajak pertambahan nilai (PPN) Rp12.000.000,00, Pengecatan dan penulisan merek pada truk Rp5.000.000,00, Biaya balik nama kendaraan (BBN) Rp12.000.000,00, biaya pengurusan STNK Rp2.500.000,00 dan premi asuransi kecelakaan yang dibayar dimuka untuk 3 tahun Rp6.000.000,00.
Perhitungan Harga/Biaya Perolehan truk :


Harga tunai
Pajak pertambahan nilai
Pengecatan dan merek
Biaya balik nama (BBN)
Harga perolehan truk
Rp120.000.000,00
12.000.000,00
5.000.000,00
12.000.000,00
Rp149.000.000,00
JURNAL


April 2
Truk
Pajak Kendaraan
Asuransi dibayar dimuka
Kas
(untuk mencatat pembelian truk)
Rp149.000.000
2.500.000
6.000.000



Rp157.500.000
Catatan : Harga perolehan dari aktiva tetap yaitu seluruh biaya yang dikeluarkan sampai selesai.

Masalah khusus dalam penentuan Harga Perolehan

  1. Pembelian dengan menggunakan wesel berbunga
  2. Pembelian dalam satu paket
  3. Perolehan dengan membangun sendiri
1. Pembelian dengan menggunakan wesel berbunga
Contoh :
Cv Serayu membeli peralatan pabrik yang harga tunainya Rp10.000.000. Untuk itu CV Serayu memberikan uang muka sebesar Rp2.000.000 dan sisanya dibayar dengan wesel yang bernilai nominal Rp8.000.000 jangka waktu 1 tahun, dengan bunga 10%

Jurnal

Peralatan Pabrik
Kas
Utang Wesel
(Untuk mencatat uang muka dan penarikan wesel dalam rnagka pembelian mesin pabrik)
Rp10.000.000
Rp2.000.000
Rp8.000.000


Pada saat tanggal jatuh tempo wesel, dibayar sejumlah nilai nominal wesel ditambah bunga Rp800.000,- (10% x Rp8.000.000), maka Jurnal tercatat sebagai berikut :



Utang Wesel
Beban bunga wesel
Kas

(Untuk mencatat pelunasan wesel pada tanggal jatuh tempo)
Rp10.000.000
Rp800.000


Rp8.800.000

2. Pembelian dalam satu paket
Pembelian dalam satu paket/ pembelian secara Lump-sum terjadi bila beberapa jenis aset dibeli secara bersamaan dalam satu transaksi.
Contoh :
CV Ambon yang bergerak dalam bidang perhotelan, pada tanggal 15 mei 1992, membeli sebuah hotel dari perusahaan lain dengan harga tunai Rp12.000.000.000,-. Pengalokasian harga beli dengan menggunakan harga pasar masing-masing golongan aset adalah sebagai berkut :


Jurnal

Mei 15
Tanah
Gedung
Peralatan
Kas
(Untuk mencatat alokasi biaya perolehan dalam pembelian hotel)
Rp24.000.000.000
Rp84.000.000.000
Rp12.000.000.000



Rp120.000.000.000


3. Perolehan dengan membangun sendiri
Harga perolehan aset yang diperoleh dengan membangun sendiri, terdiri dari :

  1. Harga material dan tenaga kerja yang dibayar perusahaan, ditambah
  2. Biaya lain seperti listrik, bahan bakar,
  3. Depresiasi peralatan milik perusahaan yang digunakan dalam pembangunan tersebut.
Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment