STEVANI On Social Media

Tuesday, July 23, 2019

"Kisah Seorang Ibu yang Mengajarkan Anak Kecilnya" Inspirasi Hidup

Inspirasi Hidup
Kisah Seorang Ibu yang Mengajarkan Anak Kecilnya


Di satu keluarga yang kaya raya, sepasang suami istri mempunyai anak lelaki berusia dua tahun. Anak kecil itu mempunyai kebiasaan meminta apa saja kepada ibunya, tidak perduli apa pun situasinya. Ibunya sering bergaul dengan teman-temannya yang rata-rata para istri orang pengusaha atau pejabat. Sering terjadi di saat ibunya sedang berkumpul dengan teman-temannya, si anak mendatanginya lalu berkata dengan suara lantang, "Mama, aku mau kencing". Hal-hal seperti itu jelas membuat ibunya merasa malu dan tidak enak pada teman-temannya. Ia pun mencari ide untuk mengubah perkataan kencing itu agar anaknya terlihat lebih sopan di hadapan banyak orang.
Demikian ia mengajar anaknya, "Sekiranya kamu ingin kencing, kamu katakan saja kepada mama, "Ma, aku mau nyanyi, dan mama akan mengantar kamu ke toilet. Anak  itu pun mengikuti ajaran ibunya dan ketika ibunya sedang berbicara dengan teman-temannya dalam sebuah acara arisan, dia mendatangi ibunya dan berkata, "Mama, aku mau nyanyi". Ibunya tahu bahwa anaknya mau kencing, maka dia pun membawa anaknya ke toilet dan merasa masalah kesopanan anaknya telah selesai dan dia tidak malu lagi dengan teman-temannya.
Pada suatu hari, pasangan suami istri harus menghadiri sebuah acara mendadak di luar kota dan mereka tidak bisa membawa serta anak mereka. Mereka pun menitipkannya kepada kakeknya. Malam itu, si anak tidur bersama kakeknya dan saat ingin kencing, dengan suara perlahan dia berkata , "Kek, aku mau nyanyi". Kakek menjawab, "Sekarang sudah malam, besok saja kamu nyanyi. Sekarang waktunya tidur". Anak itu diam sebentar sambil menahan diri agar tidak kencing, tetapi lama kelamaan dia tidak bisa menahan lagi, maka diulanginya permintaannya dengan mendesak kakeknya, "Kek, aku sudah tidak tahan lagi, aku harus nyanyi sekarang juga". Karena didesak berulang kali, si kakek akhirnya menyerah dan berkata, "Ya, ya, ya. Kamu bisa menyanyi ditelinga kakek, tapi harus perlahan-lahan ya, agar tidak mengganggu orang lain". Bayangkan saja! Apa yang terjadi setelah itu, telinga dan kepala sang kakek pastilah basah kuyup, dan dia akan marah-marah.
Didikan yang diberikan haruslah jelas dan mudah dipahami dengan baik sehingga mudah diterapkan sesuai sasaran. Berikan arahan dengan singkat, jelas dan tepat.

No comments:

Post a Comment