STEVANI On Social Media

Thursday, April 16, 2020

EKONOMI PADA SKALA MIKRO. Ketiga

EKONOMI PADA SKALA MIKRO

ARTIKEL TERKAIT : EKONOMI PADA SKALA MIKRO, PERTAMA

KEDUA, pengeluaran yang lebih besar ...


KETIGA
Pengeluaran yang cukup besar bagi kebanyakan keluarga di kota-kota adalah pengeluaran untuk pendidikan atau sekolah anak-anak mereka. Baik anak-anak Anda bersekolah di sekolah swasta maupun negeri, tingkat dasar maupun atas, apalagi kalau sudah di perguruan tinggi, pengeluaran untuk pendidikan anak mengambil porsi yang cukup besar dari seluruh pengeluaran Anda. Tentu ini tidak berlaku bila Anda tidak punya anak atai anak-anak Anda sudah selesai sekolah semua. Pengeluaran sekolah yang pertama adalah uang sekolah, entah yang namanya SP atau sumbangan apapun namanya, yang dibayarkan oleh orangtua murid ke sekolah. Sebagian dari uang sekolah ini akan dipakai untuk membayar gaji guru, dan oleh guru yang bersangkutan gaji tersebut kemungkinan akan dibelanjakan seperti Anda membelanjakan uang gaji Anda. Sebagian dari uang sekolah itu juga akan dipakai untuk pengadaan sarana pendidikan. Salah satu sarana pendidikan itu adalah gedung sekolah. Mari kita asumsikan sekolah di mana anak Anda bersekolah membangun satu atau beberapa local/ kelas baru. Tentu untuk membangunnya sekolah tersebut akan menggunakan jasa kontraktor kan?
Untuk melaksanakan pembangunan local atau kelas itu, kontraktor itu, misalnya, memperkerjakan buruh-buruh bangunan. Dengan demikian maka uang sekolah yang Anda bayarkan itu telah memberi penghasilan kepada buruh-buruh bangunan yang mengerjakan proyek pembangunan bangunan sekolah. Kontraktor itu juga memerlukan pasir, dan dengan demikian makan uang sekolah yang Anda bayarkan itu kemudian memberi penghasilan kepada buruh-buruh pembuat bata. Karena kontraktor itu juga memerlukan semen, maka uang sekolah yang Anada bayarkan ternyata juga memberikan penghasilan kepada para pegawai pabrik semen. Perlu pula diingat bahwa sarana bangunan yang diperlukan bukan hanya bangunan kelas tetapinjuga kantor kepala sekolah dan tata usaha, ruang guru, dan sarana olahraga.
Selain bangunan kelas, sekolah juga memerlukan saran-sarana lain agar kegiatan belajar-mengajar dapat berlangsung. Bangku sekolah merupakan kebutuhan mutlak, sebab kalau tidak ada bangku sekolah, dimana para siswa akan duduk? Selain itu juga dibutuhkan meja untuk guru, papan tulis, penggaris, alat-alat peraga, dan sebagainya. Pengadaan sarana-sarana tersebut akan menghidupi pabrik atau pengrajin yang membuat sarana-sarana tersebut.
Kemudian sekolah juga hanya bisa berjalan bila ada biaya operasional yang disediakan. Listrik, telepon, dan air bersih merupakan kebutuhan yang mutlak diperlukan. Yang lain-lain termasuk biaya-biaya untuk pembelian alat-alat tulis, gaji atau upah untuk para supporting staff seperti pegawai tata usaha, satpam, dan cleaning service. Dengan demikian maka uang sekolah yang Anda bayarkan akan menghidupi banyak orang, yang pendapatannya akan berputar lagi dalam ekonomi seperti pendapatan Anda juga.
Biaya pendidikan anak juga mencakup pengeluaran-pengeluaran yang bukan uang sekolah namun untuk kebutuhan- kebutuhan lain agar anak Anda bisa bersekolah. Kebutuhan lain itu misalnya baju seragam sekolah untuk anak Anda, tas buku, dan perlengkapan sekolah lainnya (penggaris, pinsil, ballpoint, dan lain-lain), atau ongkos transport (ongkos kendaraan umum, bensin untuk kendaraan antar-jemput), uang saku atau uang jajan anak-anak Anda waktu di sekolah, biaya untuk pelajaran tambahan, biaya study tour dan sebaginya. Selain itu tidak bisa dilupakan juga sumbangan yang harus dibayarkan oleh orang tua murid untuk kegiatan-kegiatan Perastuan Orangtua Murid dan Guru, yang dalam banyak kasus tidak kecil jumlahnya.

KEEMPAT, pengeluaran yang cukup besar untuk ...
KELIMA, pengeluaran yang tidak kecil bagi keluarga...
KEENAM, akhirnya, setelah pengeluaran...

INSPIRASI : Buku “Pembangunan Daerah
Mendorong PEMDA Berjiwa Bisnis” Oleh Ir. Sussongko Suhardjo , MSc, MPA, PhD, Jakarta : Panta Rei, 2006.

No comments:

Post a Comment