EKONOMI PADA SKALA MIKRO
ARTIKEL TERKAIT : EKONOMI PADA SKALA MIKRO, PERTAMA
KEDUA, pengeluaran yang lebih besar ...
ARTIKEL TERKAIT : EKONOMI PADA SKALA MIKRO, PERTAMA
KEDUA, pengeluaran yang lebih besar ...
KETIGA
Pengeluaran yang cukup besar bagi kebanyakan keluarga di
kota-kota adalah pengeluaran untuk pendidikan atau sekolah anak-anak mereka.
Baik anak-anak Anda bersekolah di sekolah swasta maupun negeri, tingkat dasar
maupun atas, apalagi kalau sudah di perguruan tinggi, pengeluaran untuk
pendidikan anak mengambil porsi yang cukup besar dari seluruh pengeluaran Anda.
Tentu ini tidak berlaku bila Anda tidak punya anak atai anak-anak Anda sudah
selesai sekolah semua. Pengeluaran sekolah yang pertama adalah uang sekolah,
entah yang namanya SP atau sumbangan apapun namanya, yang dibayarkan oleh
orangtua murid ke sekolah. Sebagian dari uang sekolah ini akan dipakai untuk
membayar gaji guru, dan oleh guru yang bersangkutan gaji tersebut kemungkinan
akan dibelanjakan seperti Anda membelanjakan uang gaji Anda. Sebagian dari uang
sekolah itu juga akan dipakai untuk pengadaan sarana pendidikan. Salah satu
sarana pendidikan itu adalah gedung sekolah. Mari kita asumsikan sekolah di
mana anak Anda bersekolah membangun satu atau beberapa local/ kelas baru. Tentu
untuk membangunnya sekolah tersebut akan menggunakan jasa kontraktor kan?
Untuk melaksanakan pembangunan local atau kelas itu,
kontraktor itu, misalnya, memperkerjakan buruh-buruh bangunan. Dengan demikian
maka uang sekolah yang Anda bayarkan itu telah memberi penghasilan kepada
buruh-buruh bangunan yang mengerjakan proyek pembangunan bangunan sekolah.
Kontraktor itu juga memerlukan pasir, dan dengan demikian makan uang sekolah
yang Anda bayarkan itu kemudian memberi penghasilan kepada buruh-buruh pembuat
bata. Karena kontraktor itu juga memerlukan semen, maka uang sekolah yang Anada
bayarkan ternyata juga memberikan penghasilan kepada para pegawai pabrik semen.
Perlu pula diingat bahwa sarana bangunan yang diperlukan bukan hanya bangunan
kelas tetapinjuga kantor kepala sekolah dan tata usaha, ruang guru, dan sarana
olahraga.
Selain bangunan kelas, sekolah juga memerlukan saran-sarana
lain agar kegiatan belajar-mengajar dapat berlangsung. Bangku sekolah merupakan
kebutuhan mutlak, sebab kalau tidak ada bangku sekolah, dimana para siswa akan
duduk? Selain itu juga dibutuhkan meja untuk guru, papan tulis, penggaris,
alat-alat peraga, dan sebagainya. Pengadaan sarana-sarana tersebut akan
menghidupi pabrik atau pengrajin yang membuat sarana-sarana tersebut.
Kemudian sekolah juga hanya bisa berjalan bila ada biaya
operasional yang disediakan. Listrik, telepon, dan air bersih merupakan
kebutuhan yang mutlak diperlukan. Yang lain-lain termasuk biaya-biaya untuk
pembelian alat-alat tulis, gaji atau upah untuk para supporting staff seperti pegawai tata usaha, satpam, dan cleaning service. Dengan demikian maka
uang sekolah yang Anda bayarkan akan menghidupi banyak orang, yang
pendapatannya akan berputar lagi dalam ekonomi seperti pendapatan Anda juga.
Biaya pendidikan anak juga mencakup pengeluaran-pengeluaran
yang bukan uang sekolah namun untuk kebutuhan- kebutuhan lain agar anak Anda
bisa bersekolah. Kebutuhan lain itu misalnya baju seragam sekolah untuk anak
Anda, tas buku, dan perlengkapan sekolah lainnya (penggaris, pinsil, ballpoint,
dan lain-lain), atau ongkos transport (ongkos kendaraan umum, bensin untuk
kendaraan antar-jemput), uang saku atau uang jajan anak-anak Anda waktu di
sekolah, biaya untuk pelajaran tambahan, biaya study tour dan sebaginya. Selain itu tidak bisa dilupakan juga
sumbangan yang harus dibayarkan oleh orang tua murid untuk kegiatan-kegiatan
Perastuan Orangtua Murid dan Guru, yang dalam banyak kasus tidak kecil
jumlahnya.
KEEMPAT, pengeluaran yang cukup besar untuk ...
KELIMA, pengeluaran yang tidak kecil bagi keluarga...
KEENAM, akhirnya, setelah pengeluaran...
KELIMA, pengeluaran yang tidak kecil bagi keluarga...
KEENAM, akhirnya, setelah pengeluaran...
INSPIRASI : Buku “Pembangunan Daerah
Mendorong PEMDA Berjiwa
Bisnis” Oleh Ir. Sussongko Suhardjo , MSc, MPA, PhD, Jakarta : Panta Rei, 2006.
No comments:
Post a Comment