STEVANI On Social Media

Thursday, April 16, 2020

EKONOMI PADA SKALA MIKRO. Keenam

EKONOMI PADA SKALA MIKRO


Akhirnya, setelah pengeluaran-pengeluaran tersebut dilakukan dan pendapatan yang diperoleh dari gaji tadi masih sisa, maka sisa itu akan disimpan sebagai tabungan di bank. Dalam dunia modern ini sudah jarang orang yang menyimpan uang simpanannya di bawah bantal seperti kakek dan nenek kita jaman dahulu.  Hampi semua orang sekarang menggunakan jasa perbankan untuk menyimpan uang baik dalam bentuk deposito, tabungan, atau bentuk-bentuk penyimpanan uang lainnya. Dalam dua dekade terakhir ini kegiatan penyimpnan ( dalam bidang keuangan disebut sebagai lembaga intermediasi antara pemilik uang dan peminjam uang) sudah tidak lagi dimonopoli oleh perbankan, namun juga sudah dimasuki oleh lembaga keuangan non-bank. Demikian juga dengan produk penyimpanan uang, tidak hanya deposito dan tabungan saja, tetapi sudah bertambah dengan, misalnya reksadana, obligasi, saham, dan surat-surat berharga lainnya. Apapun bentuk simpanan dan lembaga mediasinya, yang terpenting adalah bahwa sisa uang yang tidak terpakai pada suatu waktu oleh suatu keluarga, disimpan atau dimasukkan di suatu lembaga keuangan baik bank maupun non-bank, tidak disimpan dibawah bantal.
Mengapa demikian? Dengan disimpan dalam lembaga keuangan, baik bank maupun non-bank , baik untuk jangka-panjang atau jangka-pendek, dalam bentuk produk penyimpanan uang apapun, yang yang disimpan akan “masuk” ke dalam ekonomi dan akan terus berputar si dalam ekonomi. Perputaran uang tersebut akan menciptakan atau meningkatkan kesejahteraan semua orang atau unit usaha di dalam ekonomi tersebut. Sebagaimana kita lihat, dengan membelanjakan uang Anda dalam makan di restoran saja, yang mangakibatkan uang yang Anda bayarkan itu berputar dalam ekonomi, maka Anda memberi penghasilan kepada pengusaha, pegawai restoran, pemasok bahan ke restoran, petani, dan masih banyak lagi orang-orang lain yang tidak sempat terindikasi dalam analisis si atas, termasuk orang asing.
Demikian juga dengan  uang sisa bulanan yang Anda tabung di lembaga keuangan, akan menguntungkan atau menciptakan kesejahteraan bagi banyak orang. Untuk mudahnya, mari kita asumsikan bahwa Anda menyimpan uang sisa Anda di bank, dan uang itu kemudian menggunakan uang pinjaman itu untuk mendirikan sebuah pabrik. Untuk mendirikan pabrik, pengusaha itu menggunakan jasa sebuah kontraktor. Untuk melaksanakan pembangunan pabrik itu, kontraktor itu, misalnya, memperkerjakan buruh-buruh bangunan yang mengerjakan proyek pembangunan pabrik. Kontraktor itu juga memerlukan pasir, dan dengan demikian maka simpanan Anda kemudian memberi penghasilan kepada burh-buruh penggali pasir. Karena kontraktor itu juga memerlukan bata-bata, maka simpanan Anda juga memberi penghasilan kepada buruh-buruh pembuat bata. Karena kontraktor itu juga memerlukan semen, maka simpanan Anda memberikan penghasilan kepada para pegawai pabrik semen.
Karena untuk melengkapi pabrik, pengusaha tersebut memerlukan dan membeli mesin-mesin, maka simpanan Anda memberikan penghasilan kepada buruh-burh pabrik mesin-mesin yang dipakai oleh pabrik itu. Demikianlah seterusnya, simpanan Anda terus berputar dalam ekonomi dan memberikan penghasilan kepada banyak orang. Akhirnya, simpanan Anda juga memberi pekerjaan dan penghasilan kepada pegawai bank dimana Anda menyimpan uang. Dapatkah Anda membanyangkan sebuah bank di mana tidak ada orang yang menyimpan uang? Apa yang harus dikerjakan  oleh para pegawainya, dan bagaimana bank itu akan menggaji pegawainya?


INSPIRASI : Buku “Pembangunan Daerah

Mendorong PEMDA Berjiwa Bisnis” Oleh Ir. Sussongko Suhardjo , MSc, MPA, PhD, Jakarta : Panta Rei, 2006.

No comments:

Post a Comment