EKONOMI PADA SKALA MIKRO
Pada dasarnya ekonomi suatu wilayah ataupun Negara terbentuk
dari penggabungan atau interaksi antara ekonomi rumah-rumah tangga dan
unit-unit usaha yang ada di wilayah atau Negara tersebut. Pengeluaran dari
suatu rumah tangga atau unit usaha, akan menjadi pendapatan dari unit usaha
atau rumah tangga yang lain. Pendapatan seorang kepala rumah tangga yang
bekerja pada suatu perusahaan, misalnya yang berupa gaji atau upahnya,
merupakan pengeluaran dari perusahaan dimana dia bekerja. Sebaliknya,
pengeluaran suatu rumah tangga, misalnya untuk berbelanja keperluan sehari-hari
di supermarket, akan merupakan pendapatan bagi perusahaan yang menjual alat
tulis dan kantor, akan merupakan pendapatan bagi perusahaan yang menjual alat
tulis dan kantor tersebut. Dalam ekonomi pasar semacam ini, semua aliran barang
dan jasa (misalnya jasa tukang cukur atau salon atau penjahit) dianggap
mempunyai lawan dalam bentuk aliran uang. Dengan demikian maka sebenarnya
kegiatan ekonomi dapat dilihat dari aliran uang yang berlangsung di dalam suatu
daerah atau wilayah atau Negara. Dengan melihat aliran uang yang ada di suatu
wilayah, kita bisa melihat keadaan ekonomi masyarakat di wilayah itu.
Cara termudah untuk menggambarkan aliran uang dalam ekonomi
adalah dengan melihat pada contoh aliran uang dalam sebuah rumah tangga,
sebagaimana terlihat pada gambar berikut :
Misalkan Anda bekerja pada sebuah perusahaan atau kantor
pemerintah, dan setiap bulan Anda memperoleh gaji. Gaji Anda tentu akan Anda
pakai untuk membiayai rumah tangga Anda kan? Kalau benar, dan Anda merupakan
kepala keluarga dari sebuah keluarga menengah
di Indonesia, maka kemungkinan Anda akan mempunyai pola pengeluaran
sebagaimana terlihat dalam bagan tersebut.
Pertama, sebagian dari pendapatan Anda akan Anda keluarkan
untuk membiayai kebutuhan makanan dari keluarga Anda. Mungkin setiap malam
minggu Anda akan keluar makan dengan istri dan anak-anak Anda di restoran
favorit Anda, dan untuk itu maka Anda akan harus membayar makanan yang Anda dan
keluarga Anda telah pesan, kepada restoran tersebut. Ingat : pengeluaran Anda
merupakan pendapatan bagi orang lain. Karena itu maka uang yang Anda bayarkan
ke restoran tersebut menjadi pendapatan bagi restoran itu. Pendapatan restoran
tersebut kemudian akan digunakan oleh restoran tersebut, misalnya untuk membeli
bahan-bahan untuk membuat makanan yang Anda pesan, untuk membayar upah atau
gaji pegawai restoran (tukang masak, pelayan, kasir, dan sebagainya), untuk
biaya operasi restoran (sewa ruang restoran, biaya listrik, telepon, air bersih,
keamanan, dan sebagainya), dan untuk membayar pajak. Restoran tersebut dapat
saja membeli bahan pembuat makanan dari pasar atau supermarket, namun kalau
restoran tersebut besar, kemungkinan besar dia akan membeli bahan-bahan
tersebut dari seorang pemasok langganan. Pemasok itulah yang memperoleh bahan-bahan
tersebut langsung dari produsen bahan-bahan tersebut, misalnya dari petani.
Kemudian gaji atau upah buruh yang dibayarkan oleh restoran itu kepada
pegawai-pegawainya akan menjadi pendapatan bagi pegawai-pegawai tersebut, dan
kemungkinan akan dibelanjakan dengan pola yang sama dengan yang Anda lakukan.
Adapun biaya operasi restoran dikeluarkan oleh restoran tersebut, juga menjadi
pendapatan bagi perusahaan atau perorangan yang menyediakan jasa yang dipakai
oleh retoran itu. Sewa ruangan yang dipakai untuk restoran itu,bisa saja
dibayarkan kepada perorangan yang memiliki gedung atau ruangan yang disewa
restoran itu, atau kepada perusahaan property yang memang pekerjaannya
menyediakan ruang-ruang yang disewakan kepada mereka yang akan menjalankan
usaha. Bila dibayarkan kepada perorangan , maka pembayaran itu akan menjadi pendapatan
bagi orang tersebut, dan kemungkinan akan dibelanjakan lagi dengan pola yang
sama dengan Restoran yang Anda kunjungi, atau seperti perusahaan lain yang akan
diuraikan kemudian. Biaya listrik, seperti Anda ketahui, akan dibayarkan ke
Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan pembayaran itu akan menjadi pendapatan bagi PLN, dan oleh PLN
akan dibelanjakan seperti perusahaan lainnya. Demikian juga dengan biaya
telepon yang akan dibayarkan ke PT Telekomunikasi Indonesia (PT Telkom), dan
akan menjadi pendapatan bagi PT Telkom, dan akan dibelanjakan lagi dengan pola
seperti perusahaan-perusahaan yang kita bahas dalam uraian ini. Biaya air
bersih akan dibayarkan kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat dan
merupakan pendapatan bagi PDAM dan oleh PDAM akan dibelanjakan dengan pola
seperti perusahaan lainnya. Biaya keamanan dapat dibayarkan dalam beberapa
bentuk. Sebagian dibayarkan kepada aparat keamanan setempat, sebagian
dibayarkan kepada aparat keamanan setempat, sebagian dibayarkan kepada
perusahaan property di mana restoran itu berlokasi, atau dibayarkan kepada
satpam yang disewa tersendiri oleh restoran tersebut dengan tugas antara lain
pengamanan dan pengaturan tempat parker. Sisa dari pendapatan restoran
dikurangi dengan biaya-biaya akan menghasilkan keuntungan bagi pengusaha
restoran tersebut. Keuntungan ini akan diperoleh oleh pengusaha Indonesia, atau
oleh pengusaha asing kalau pemiliknya adalah orang asing. Oleh pengusaha local,
keuntungan ini kemungkinan akan dipakai untuk mencicil pengembalian modal
investasi kalau pendirian restoran itu memakai dana pinjaman (terutama dari
perbankan), atau akan ditabung. Apapun yang terjadi, dana keuntungan tersebut
akan masuk ke dalam sector perbankan dalam bentuk simpanan. Kemudian restoran
tersebut juga akan harus membayar berbagai macam pajak. Dengan asumsi bahwa
harga makanan yang Anda bayar sudah termasuk pajak maka restoran tersebut akan
harus membayar pajak Hotel dan Restoran (dulu bernama Pajak Pembangunan I),
maka restoran tersebut akan harus membayar pajak hotel dan restoran ke
Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten atau Kota yang bersangkutan, dan pajak
penghasilan kepada pemerintah pusat. Oleh Pemda dan pemerintah pusat, pajak
tersebut dianggap sebagai penerimaan, dan melalui mekanisme anggaran pendapatan
dan belanja (APBD dan APBN) akan dibelanjakan dengan pola yang berbeda dengan
pola perbelanjaan perusahaan. Akhirnya, ada pengeluaran- pengeluaran lain dari
restoran tersebut adalah restoran waralaba seperti Mac Donald, Kentucky Fried
Chicken, atau Bakmi Japos, ada royalti yang harus dibayarkan oleh franchise kepada franchisor (pemilik waralaba).
KEDUA, pengeluaran yang lebih besar mungkin untuk membiayai ...
KETIGA, pengeluaran yang cukup besar bagi ...
KEEMPAT, pengeluaran yang cukup besar untuk keluarga...
KELIMA, pengeluaran yang tidak kecil bagi ...
KEENAM, akhirnya, setelah pengeluaran-pengeluaran tersebut dilakukan...
KEDUA, pengeluaran yang lebih besar mungkin untuk membiayai ...
KETIGA, pengeluaran yang cukup besar bagi ...
KEEMPAT, pengeluaran yang cukup besar untuk keluarga...
KELIMA, pengeluaran yang tidak kecil bagi ...
KEENAM, akhirnya, setelah pengeluaran-pengeluaran tersebut dilakukan...
No comments:
Post a Comment